Penggunaan Wortel sebagai obatWortel pertama kali ditanam sebagai obat, bukan sebagai makanan,dan untuk berbagai penyakit.
Sejarah Wortel:
Wortel dapat ditelusuri kembali sekitar 5.000 tahun melalui dokumen sejarah dan lukisan. Tidak ada yang tahu persis kapan wortel pertama kali muncul , karena banyak orang mengira untuk lobak, kerabat dekat dari wortel.
Wortel dapat ditelusuri kembali sekitar 5.000 tahun melalui dokumen sejarah dan lukisan. Tidak ada yang tahu persis kapan wortel pertama kali muncul , karena banyak orang mengira untuk lobak, kerabat dekat dari wortel.
Nilai gizi dari Wortel:
Sebuah ukuran sedang wortel memiliki 25 kalori, 6 gram karbohidrat, dan 2 gram serat. Sayuran merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin A, menyediakan lebih dari 200% dari kebutuhan harian Anda hanya dalam satu wortel. Wortel juga sarat dengan beta-karoten, suatu senyawa yang secara alami dikonversi menjadi vitamin A bila dikonsumsi. Semakin oranye wortel, semakin banyak beta-karoten yang Anda dapatkan.
Sebuah ukuran sedang wortel memiliki 25 kalori, 6 gram karbohidrat, dan 2 gram serat. Sayuran merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin A, menyediakan lebih dari 200% dari kebutuhan harian Anda hanya dalam satu wortel. Wortel juga sarat dengan beta-karoten, suatu senyawa yang secara alami dikonversi menjadi vitamin A bila dikonsumsi. Semakin oranye wortel, semakin banyak beta-karoten yang Anda dapatkan.
Warna Wortel
- Kami pikir wortel oranye, tetapi mereka juga bisa berwarna putih, kuning, merah, dan ungu.
- Pembenci Mengejutkan dari Wortel
- Mel Blanc, pengisi suara ikon karakter kartun Bugs Bunny, dilaporkan tidak suka wortel
Manfaat dari wortel
Ketika anak-anak bertanya apakah memang benar bahwa wortel baik untuk mata mereka, Anda dapat menjawab benar, karena wortel sangat kaya akan vitamin A, nutrisi penting untuk penglihatan yang baik. Bahkan, wortel yang sarat dengan beta karoten dan selanjutnya dikonversi menjadi vitamin A dalam hati Anda. Karena beta karoten-tidak dapat diproduksi dalam tubuh, mereka harus diperoleh dari diet Anda.
Daun Bawang
Daun Bawang Adalah
Daun Bawang merupakan satu kelompok dengan bawang-bawangan. Daun bawang ini mirip dengan daun seledri namun daun bawang memiliki warna hijau dan bentuk yang panjang dan tidak memiliki banyak cabang daun diujungnya. Tekstur dari daun bawang ini adalah bagian batangnya yang berwarna hijau muda itu keras dan ujung daunnya yang berwarna hijau tua sangat mudah jika dipotong. Aroma dari daun bawang sangat khas sehingga sangat mudah dikenali dari baunya saja. Rasa dari daun bawang mirip dengan jenis bawang-bawangan lainnya namun lebih ringan. Biasanya daun bawang ini digunakan dalam pembuatan martabak telur.
Fungsi
Daun bawang mengandung banyak vitamin yaitu, vitamin A, vitamin B1, dan juga vitamin C. Maka dari itu mengkonsumsi daun bawang sangat baik karena dapat menjaga kekebalan tubuh, mencegah terjadinya sembelit, kesehatan kulit, dan juga untuk kesehatan rambut. Jadi, mencampurkan daun bawang pada masakan tentunya sangat baik dan lebih baik dikenalkan dari kecil agar anak-anak menyukainya.
Daun bawang ini biasanya dapat diolah dengan cara dicampurkan kedalam adonana masakan ataupun sebagai taburan. Makanan yang biasa menggunakan daun bawang antara lain, martabak telur, bubur ayam, dan sup. Irisan daun bawang yang digunakan pada campuran martabak telur membuat rasa dari martabak telur menjadi lebih sedap dan gurih.
Cara Mengolah
Setangkai daun bawang yang segar dapat diolah menjadi masakan yang nikmat dan sedap juga tentunya. Buat Anda yang senang sekali dengan daun bawang dalam campuran masakan Anda, berikut cara mengolah daun bawang agar tetap segar ketika dimasak walaupun sudah lama disimpan. Biasanya cara ini dapat menahan daun bawang hingga satu minggu.
- Pilihlah daun bawang yang masih terdapat akarnya;
- Saat mencuci daun bawang, kemudian keringkan dengan cara ditepuk-tepuk dengan handuk agar airnya terserap dan daun bawang menjadi kering;
- Potong ujung daun bawang hingga rata dan menjadi sama rata semua;
- Untuk menyimpannya, siapkan botol atau wadah yang sudah diisi air untuk menampung akar daun bawang;
- Bagian hijau dari daun bawang ditutup dengan menggunakan plastik bening agar menjaga kelembapan;
- Agar tetap segar, ganti air setiap hari agar daun bawang dapat tahan selama satu minggu;
- Untuk diolah menjadi makanan, cukup dengan diiris tipis-tipis saja dan dapat menjadi campuran dan taburan makanan seperti martabak telur ataupun soto ayam.
Tanaman Cabai
Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman setahun yang berbentuk perdu, banyak dibutuhkan manusia sebagai bumbu masak, karena sifat pedasnya yang berasal dari minyak atsirim (Sunaryo dan Rismunandar 1981). Dalam klasifikasi, tanaman cabai termasuk dalam kelas Angiospermae, sub kelas Dicotiledonae, ordo Polimoniales, famili Solanaceae, genus Capsicum dan spesies Capsicum annum L (Samsudin, 1986).
Menurut Rukmana (1994) jenis-jenis tanaman cabai secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Cabai kecil
Yang termasuk cabai kecil atau cabai rawit ialah:
a. Cabai Jemprit
Cabai jemprit bentuk buahnya kecil-kecil pendek dan ada pula bentuknya agak bulat. Buah yang muda bewarna hijau , dan yang masak bewarna merah menyala atau tua. Isinya penuh dengan biji. Rasanya pedas sekli karena mengandung minyak aetheris (atsiri) yang sangat tinggi.
b. Cabai Ceplik
Bentuk buahnya sedikit lebih besar dari cabai jemprit. Warna buahnya yang masih muda bewarna hijau sedangkan yang telah masak bewarna merah. Isinya penuh dengan biji, rasanya pedas tetapi tidak sepedas cabai jemprit.
c. Cabai Putih
Bentuk buahnya lebih besar dari cabai ceplik dan memanjang, warna buahnya yang masih muda dan tua tetap bewarna putih, tetapi setelah masak sekali menjadi merah agak kekuning-kuningan. Isinya penuh dengan biji rasanya kurang enak dan tidak sepedas cabai ceplik.
2. Cabai Besar (Capsicum annum L)
Yang termasuk cabai besar antara lain:
a. Cabai Merah
Bentuk buahnya besar, panjang dan meruncing. Warna buahnya yang masih muda hijau dan yang masak bewarna merah. Kulit buahnya agak tipis dan di dalam buahnya banyak terdapat biji, tetapi isinya tidak sepadat seperti cabai kecil. Rasanya pedas akan tetapi tidak sepedas cabai kecil.
b. Cabai Hijau
Bentuk buahnya besar, panjang dan meruncing seperti cabai merah, tetapi ada juga buahnya yang pendek dan gemuk tidak meruncing. Warna buahnya yang muda dan yang tua bewarna hijau, tetapi jika dibiarkan saja masak di pohon menjadi merah tetapi tidak semerah cabai merah. Di dalam buahnya banyak terdapat biji seperti cabai merah.
c. Cabai Bulat (domba, udel)
Bentuk buahnya pendek dan tumpul. Warna buahnya yang muda hijau dan yang masak bewarna merah. Kulit buahnya tebal, daging buahnya kosong dan bijinya tidak sebanyak cabai merah, Rasanya kurang pedas dan sedikit rasa manis.
d. Paprika (Capsicum annum CV. Groscum)
Dilihat dari bentuk buahnya, cabai ini sebenarnya tergolong cabai bulat, tetapi lebih besar buahnya, karena buahnya yang bulat, gemuk dan tumpul itu banyak orang yang menganggapnya sebagai cabai hias. Rasanya tidak begitu pedas bijinya jarang, warnanya hijau seperti cabai hijau ini merupakan tanaman subtropics dan dingin, sesuai dengan daerah asalnya yaitu Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar